Kamis, 13 November 2014

tugas manajemen umum




BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Dalam suatu pemasaran banyak sekali berbagai macam style pakaian. Maka kami tergerak membuat produk pakaian .
Oleh sebab itu kami berinisiatif untuk membuka sebuah konveksi yang memproduksi beberapa macam pakaian,yang nantinya akan kami pasarkam ke setiap toko yang berada di jabodetabek dan di luar jabodetabek.
Karena  Pakaian adalah kebutuhan pokok manusia selain makanan dan tempat berteduh/tempat tinggal (rumah). Manusia membutuhkan pakaian untuk melindungi dan menutup dirinya.Namun seiring dengan perkembangan kehidupan manusia, pakaian juga digunakan sebagai symbol status, jabatan, ataupun kedudukan seseorang yang memakainya.
Maka dari itu kami berinisiatif membuat  produk pakaian  “clothing stores” agar bisa memenuhi sedikit demi sedikit kebutuhan tersebut dengan produk yang simple,dinamis dan harga terjangkau.

BAB II
ISI BUSINESS PLAN
2.1VISI DAN MISI
VISI
                Memberikan kualitas pakaian yang berkualitas tinggi dan ekonomis yang di terima di masyarakat.
MISI
1.       Menjamin produk pakaian
2.       Memproduksi pakaian dengan harga yang terjangkau sesuai dengan kondisi ekonomi masyarakat di indonesia
3.       Menjadikan salah satu produk dalam negeri bisa digemari oleh masyarakat luas
4.       Menjadikan clothing stores sebagai toko yang akan di sukai oleh masyarakat indonesia





2.2IDENTIFIKASI USAHA
·         Nama Usaha              : pakaian
·         Pemilik Usaha           :ari gumilar
·         Alamat Usaha            : Jl.mawar,depok
·         Contac Person          : 087887212444

2.3RUANG LINGKUP USAHA
Usaha yang kami dirikan adalah sebagai pemenuh kebutuhan pangan dan
                Tujuan Usaha :
1.       Mendapatkan penghasilan
2.       Memenuhi kebutuhan konsumen
3.       Menggali bakat dalam hal berbisnis
2.4RENCANA ORGANISASI
Manajemen       :               1 Orang
Produksi              :               3 Orang
Pemasaran         :               2 Orang
Keuangan            :               1 Orang
Designer              :               1 Orang

Kompetensi SDM             :
·         CEO
Mengontrol memonitori semua kegiatan yang ada dalam perusahaan dan mampu membaca laporan keuangan perusahaan serta dapat mengambil keputusan
·         General Manajer
Dapat mengatur seluruh departemen bagian dan menjalankan strategi perusahaan
·         Financial Manajer
Mengontrol dan memonitoring semua yang berhubungan dengan masalah keuangan perushaan, dan dapat mengatasi masalah keuangan
·         Productin Manajer
Bertanggung jawab terhadap produksi dan menginovasikan produk yang akan diperjual belikan
·         Marketing Manajer
Dapat mempromosika dan menawarkan produk yang perusahaan miliki melalui berbagai media
·         Designer
Dapat mendesign baju degan keahlianya



BAB III
ANALISIS USAHA
3.1ANALISIS USAHA
Usaha kami bergerak dalam bidang gaya/style,karena trend pakaian saat ini sudah menjadi kebutuhan pokok di indonesia.  Jadi kami sepakat untuk memproduksi pakaian clothing stores.
Awal di bentuknya perusahaan kami karena kami dapat melihat minat
masyarakat akan mode pakaian yang semakin berkembang.

3.2MODAL USAHA
                        Modal Usaha kami berjumlah Rp.50.000.000 yang berasal dari modal sendiri

3.3KEISTIMEWAAN PRODUK
·         Produk pakaian simple
·         Berkualitas tinggi
·         Harga terjangkau
·         Produk pakaian nyaman di pakai dan mudah di cuci














BAB IV
DESKRIPSI TENTANG USAHA

4.1JENIS USAHA
Kami menjual sebuah pakaian dengan kulitas bahan terbaik dan terjangkau.pakaian yag kami buat nantinya akan kami pasaran ke beberapa toko di jabodatek dan luar jabodetabek.


4.2PROSPEK USAHA
Prospek usaha kami kedepannya adalah untuk membuka cabang di seluruh wilayah Jakarta dan sekitarnya untuk memperkenalkan produk kami kepada seluruh masyarakat diindonesia khususnya di Ibu kota Jakarta .serta untuk memperluas bidang usaha kami, kami juga akan mempromosikan produk “clothing stores“ kami ini melalui media informasi atau jejaring sosial untuk memperluas koneksi dengan kami.












BAB V
RENCANA PRODUKSI
Target produksi pembuatan pakaian kami target kan 100pack/hari.
4.3BAHAN BAKU DAN PENGUNAANNYA
Bahan-bahan untuk membuat pakaian                  :
·         Kain  
·         benang
·         jarum/peniti
·          
·          
·          

Alat Untuk Membuat     :
·         Mesin jahit
·         Mesin bordir
·         Alat pemotong bahan
·         Gunting
·         Pita ukur
·         Siku L
·         Kapur tukang jahit










Cara Pembuatan pakaian             :              
1.     Design / Sketch Dalam pembuatan baju, langkah pertama adalah membuat disain atau seketsa. Yang melakukan tugas ini adalah designer. Seorang designer bertugas untuk merancang baju dan menuangkan kreativitasnya ke dalam kertas seketsa. Kemudian seketsa akan dianalisa oleh panel designer. Panel designer akan memilih beberapa design yang terbaik dan kemudian design tersebut akan diproses untuk dibuatkan pola.
2.     Pola Design Seseorang yang bertugas untuk membuat pola design akan mengembangkan pola pertama untuk didisain berdasarkan ukuran standar. Proses ini dibuat dengan metode pola drafting dan tujuan pembuatan pola ini adalah untuk menciptakan sampel baju yang kemudian akan di tes uji.
3.     Pembuatan Sampel Pola design yang telah jadi, dikirim ke unit penjahit untuk diproses lebih lanjut. Pola tersebut dijahit pada belacu atau kain muslin. Sampel ini dibuat untuk dianalisa antara kesesuaian pola dan design. Setelah sampel dijahit kemudian ditinjau oleh panel designer, pembuat pola, dan penjahit untuk memastikan apakah ada perubahan atau tidak. Atau sampel baju memang sudah siap untuk diproses lebih lanjut .
4.     Produksi Pola Design Setelah contoh pola sudah oke! Maka contoh pola tersebut diambil untuk dibuatkan pola produksi. Pola produksi adalah pola yang akan digunakan untuk produksi pakaian yang lebih banyak. Pattern maker membuat pola pada kertas pembuatan pola standar yang terdiri dari berbagai kelas. Komponen paling penting, pola kertas tisu yang terbuat dari kertas teringan dan tertipis yang bisa didapatkan ditempat umum (toko kain) .
5.     Grading Tujuan dari grading adalah untuk menciptakan pola dalam ukuran standar yang berbeda yaitu besar, sedang dan kecil atau ukuran standar lainnya (10, 12, 14, 16 dan seterusnya). Pada umumnya kita dapat menemukan pakaian yang sudah jadi dengan ukuran S, M, L, XL, dan XXL
6.     Marker Making Marker making bertugas menentukan seberapa panjang dan lebar (dalam yard) kain yang dibutuhkan untuk setiap design. Computer software dapat membantu tim pengukur membuat tata letak kain yang pas sehingga kain dapat digunakan secara efisien. Pengukuran dibuat sesuai dengan pola-pola yang melekat pada kain. Anda dapat melekatkan pola pada kain dengan bantuan staples. seletah proses ini, maka tim pengukur akan mengetahui seberapa banyak kain yang akan dipesan.
7.     Cutting Kain yang telah dipesan kemudian dipotong dengan bantuan mesin potong (cutting machine) yang disesuaikan dengan jenis kainnya.
8.      Pressing / Finishing Pada proses ini, beberapa operator akan menggerakan mesin strika untuk merapihkan pakaian yang mengkerut sehingga pakaian akan terlihat lebih rapih.
9.     PackingPacking adalah proses terakhir dimana semua produk di-packing sesuai dengan ukuran, design, dan warna yang kemudian akan didistribusikan ke toko-toko baju.

 

                                                                                               





BAB VI
RENCANA PERMODALAN
Investasi Awal
Rp. 50.000.000


Estimasi Pendapatan

Omzet Per hari ( 100 pakaian x Rp 95000 )
Rp.     9.500.000
Omzet Per bulan ( 30 hari )
Rp. 285.000.000

Paket booth clothing stores
ITEM
JUMLAH
HARGA
Alat potong bahan
1 buah
Rp.2.000.000,-
Mesin jahit
3 buah
Rp.3.000.000,-
Benang
100 gulung
Rp.800.000,-
Bahan pakaian
20 pck
Rp.20.000.000,-
Jarum
100 buah
Rp.200.000,-
Mesi border
1 buah
Rp.1.000.000
Pita ukur
10 buah
Rp.500.000
Sesiku L
5 buah
Rp.150.000
Gunting
20 buah
Rp.130.000,-
Kapur tukang jahit
20 pck
Rp.500.000,-
Unpicker
15 buah
Rp.500.000,-
Roda surih
10 buah
Rp.300.000,-
Total

 Rp.30.800.000
Bahan Baku ( kain + benang ) : 100 pcs x 30 hari x Rp. 1.000.000
Rp     30.000.000
Kapur tukang jahit
Rp     500.000
Jarum
Rp     480.000
Service mesin
Rp     500.000
Transport pengambilan bahan 30 x Rp 50.000
Rp     300.000
Sewa tempat
Rp     400.000
Gaji karyawan
Rp     2.000.000
Total pengeluaran
Rp 34.080.000
Nett ( Keuntungan bersih )
Rp5.000.000






ROI (penjualan 100/hari )
http://waralabaku.com/UserFiles/tahupedashot/Image/tahupedazzz05.jpg 4.5 bulan



Detail Kemitraan
Yang perlu dimiliki mitra clothing stores
Kewajiban Mitra clothing store
1.
Kesungguhan hati untuk fokus pada usaha ini,
bukan sekedar iseng – iseng
1.
Mengawasi penampilan dan kinerja karyawan
setiap hari




2.
Mempunyai lokasi yang menjanjikan
2.
Memperhatikan kondisi setiap alat yang
digunakan




3.
Menyiapkan motor untuk mengambil
bahan baku di Pusat
3.
Memperhatikan kebersihan gerobak dan juga
peralatan





4.
Membayar uang sewa tempat berdagang




5.
Melakukan pemesanan sesuai ketentuan




6.
Membagikan brosur ke wilayah sekitar lokasi
dagang














BAB VII
RENCANA PEMASARAN

7.1ANALISIS PERSAINGAN USAHA
SWOT
A.    STRENGTH
·         Bahan pakaian berkualitas
·         Model/gaya pakaian yang mudah di terima
·         Menggunakan bahan dan proses yang berkualitas
B.    WEAKNESS
·         Tahan lama dan Nyaman di pakai
C.     OPPORTUNITIES
·         Banyak di sukai banyak kalangan
D.    THREATS
·         Selera Konsumen Variatif
·         Munculnya Pesaing baru
·         Adanya Jenis pakaian yang sama



7.2ANALISIS 4P
1.     PRODUCT
·         Type                              :Style
·         Brand                            : Clothing Stores
·         Quality                          :
·         Packing                         :Pack
2.     PRICE
·         Price List                      :               Rp.100.000,-/pck
3.     PROMOTION
·         Sales Promotion       :               mempromosikan produk kepada
Konsumen secara langsung
·         Personal Selling        :               menjual produk kepada penjual /
konsumen secara langsung
4.     PLACE
·        Berlokasi di wilayah yang strategis.

BAB VIII
RESIKO DAN ANTISIPASI

9.1  RESIKO YANG MUNGKIN TERJADI DALAM USAHA
Resiko bagi Usaha adalah resiko yang timbul dari menjalankan usaha dan berdampak pada kelangsungan usaha itu sendiri. Resiko usaha ini apabila timbul akan berakibat buruk bagi usaha yang sedang dijalankan. Resiko bagi usaha biasa disebut dengan resiko usaha yang berdampak bagi internal usaha. Resiko usaha internal diantaranya adalah :
a. Kehilangan modal apabila piutang tidak terbayarkan oleh konsumen
b. Kehilangan dan kerusakan perangkat keras-lunak (hard-software) apabila memiliki karyawan yang tidak terampil dan kompeten
c. Kehilangan karyawan / personil yang handal apabila tidak dapat menangani dengan baik dalam bidang upah, kesempatan berkarier, fasilitas kerja, wewenang, tanggung jawab, kebijakan, kesalahpahaman manajeman internal
d. Kehilangan kepercayaan konsumen karena tidak mampu memberikan barang atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan selera konsumen. Kepercayaan konsumen hilang akibat kesalahan membuat produk pesanan, kesalahan jadwal pengiriman, kesalahan jumlah penagihan, dan kesalahan pelayanan purna jual.Akibat ditinggalkan oleh konsumen adalah kesulitan mencari konsumen baru yang baik dan memiliki loyalitas terhadap produk, merek, dan kualitas.
e. Kehilangan kepercayaan supliyer yaitu resiko usaha yang berakibat ditinggalkan oleh pihak luar perusahaan yang menjadi pemasok kebutuhan perusahaan. Kebutuhan itu diantaranya persediaan bahan baku, alat kantor, tenaga kerja, dan lain-lain. Resiko ini bisa terjadi karena keterlambatan melakukan pembayaran ke pihak supliyer dan melanggar ketentuan perjanjian kerjasama.Akibat ditinggalkan oleh supliyer adalah kesulitan mencari pemasok yang baik, cepat, jujur, dan sesuai dengan kualitas perusahaan.
f. Resiko Penghentian Ijin Usaha yaitu resiko usaha yang diberikan oleh pemerintah dengan melakukan pencabutan ijin usaha. Pencabutan ijin usaha ini dikarenakan melanggar ketentuan ijin bisnis yang ada di pemerintah, melakukan penipuan dengan memanipulasi laporan keuangan dengan tujuan supaya tidak membayar pajak ke pemerintah, merusak lingkungan hidup, menggangu keamanan dan kenyamanan masyarakat di sekitarnya.
g. Resiko tidak diterima oleh masyarakat sekitar yaitu resiko usaha yang terjadi akibat dari ketidakterimaan masyarakat dengan adanya usaha yang dijalankan. Resiko usaha ini bisa terjadi karena merusak tatanan masyarakat, menggangu ketenangan dan keamanan masyarakat, tidak memberikan dampak ekonomis bagi masyarakat sekitar, dan lain-lain.
9.2 ANTISIPASI YANG TERJADI DALAM USAHA
1.  Memiliki tempat langganan untuk membeli barang pokok
2.  Selalu memberi terbaik
3.  Memeriksa sebelum membeli
4.  Setiap hari di lakukannya  penulisan data penjualan
















BAB IX
PENGEMBANGAN USAHA
Jadi usaha yang sedang kami kerjakan akan kami kembangkan.kami akan memasarkan ke beberapa toko yang ada di jabodetabek dan luar jabodetabek, agar konsumen dapat mudah mencari produk yang kami buat. Kami juga akan memasarkan dengan cara online sehingga transaksi akan lebih mudah. Jika usaha kami berjalan dengan baik dan mulus kami akan membuat cabang di beberapa kota, sehingga produksi pun semakin banyak.
BAB X
KESIMPULAN
Jadi usaha yang kami kerjakan di bidang style/gaya dalam berpakaian nantinya akan berpengaruh di bidang fashion indonesia,kenapa kami bergerak di bidang ini, karena sekarang pun pakaian sudah menjadi kebutuhan pokok manusia dalam kehidupan sehari-hari,oleh sebab itu kami tergerak untuk mewujudkan nya.
















TUGAS
MANAJEMEN UMUM


Nama             : Ari gumilar
Kelas              : 1DB02
NPM              : 31114536