Selasa, 23 Desember 2014

tugas manajemen umum





TUGAS
MANAJEMEN UMUM





Nama             : Ari gumilar
Kelas              : 1DB02

Pengertian Komunikasi Massa 

Komunikasi massa merupakan sejenis kekuatan sosial yang dapat menggerakkan proses sosial ke arah suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner dalam Rakhmat, (2009 : 188) adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. Definisi komunikasi massa yang lebih rinci dikemukakan oleh ahli komunikasi lain, yaitu Gerbner.

            Menurut Gerbner dalam Rakhmat, (2009 : 188) komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri. Sedangkan menurut Rakhmat (Rakhmat, 2009 : 189) komunikasi massa adalah jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.

            Komunikasi massa memiliki beberapa karakteristik yang dikemukakan oleh para ahli seperti menurut Wright dalam Ardianto, (2007: 4) komunikasi dapat dibedakan dari corak-corak yang lama karena memiliki karakteristik utama yaitu:

1.                  Diarahkan kepada khalayak yang relatif besar, heterogen dan anonim
2.                  Pesan disampaikan secara terbuka
3.                  Pesan diterima secara serentak pada waktu yang sama dan bersifat sekilas     (khusus untuk media elektronik)
4.                  Komunikator cenderung berada atau bergerak dalam organisasi yang kompleks yang melibatkan biaya besar.
Fungsi komunikasi massa dikemukakan oleh Effendy dalam Ardianto, (2007 : 18) secara umum yaitu:

1. Fungsi Informasi
Fungsi memberikan informasi ini diartikan bahwa media massa adalah penyebar informasi bagi pembaca, pendengar atau pemirsa. Berbagai informasi dibutuhkan oleh khalayak media massa yang bersangkutan sesuai dengan kepentingannya.

2. Fungsi Pendidikan
Media massa banyak menyajikan hal-hal yang sifatnya mendidik seperti melalui pengajaran nilai, etika, serta aturan-aturan yang berlaku kepada pemirsa, pendengar atau pembaca.


3. Fungsi Memengaruhi
Media massa dapat memengaruhi khalayaknya baik yang bersifat pengetahuan (cognitive), perasaan (affective), maupun tingkah laku (conative).

Pendapat lain dikemukakan oleh Dominick dalam Ardianto, (2007:14 - 17) yaitu fungsi komunikasi terdiri dari :

1. Surveillance (Pengawasan)
Fungsi ini menunjuk pada pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai kejadian-kejadian dalam lingkungan maupun yang dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari.

2. Interpretation (Penasiran)
Fungsi ini mengajak para pembaca atau pemirsa untuk memperluas wawasan dan membahasnya lebih lanjut dalam komunikasi antarpesona atau komunikasi kelompok.

3. Linkage (Pertalian)
Fungsi ini bertujuan dimana media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga membentuk linkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu.

4. Transmission of values (Penyebaran nilai-nilai)
Fungsi ini artinya bahwa media massa yang mewakili gambaran masyarakat itu ditonton, didengar, dan dibaca. Media massa memperlihatkan kepada kita bagaimana mereka bertindak dan apa yang mereka harapkan.

5. Entertainment (Hiburan)
Fungsi ini bertujuan untuk mengurangi ketegangan pikiran halayak, karena dengan membaca berita-berita ringan atau melihat tayangan hiburan di televisi dapat membuat pikiran khalayak segar kembali.
(http://definisiahli.blogspot.com)






APA YANG DI MAKSUD DENGAN
KOMUNIKASI MASSA ?
Komunikasi massa adalah proses dimana organisasi media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak banyak (publik).
Organisasi - organisasi media ini akan menyebarluaskan pesan-pesan yang akan memengaruhi dan mencerminkan kebudayaan suatu masyarakat, lalu informasi ini akan mereka hadirkan serentak pada khalayak luas yang beragam. Hal ini membuat media menjadi bagian dari salah satu institusi yang kuat di masyarakat.
Dalam komunikasi masa, media masa menjadi otoritas tunggal yang menyeleksi, memproduksi pesan, dan menyampaikannya pada khalayak.


Ciri - Ciri Komunikasi Massa
1.      Menggunakan media masa dengan organisasi (lembaga media) yang jelas.
2.      Komunikator memiliki keahlian tertentu
3.      Pesan searah dan umum, serta melalui proses produksi dan terencana
4.      Khalayak yang dituju heterogen dan anonym
5.      Kegiatan media masa teratur dan berkesinambungan
6.      Ada pengaruh yang dikehendaki
7.      Dalam konteks sosial terjadi saling memengaruhi antara media dan kondisi masyarakat serta sebaliknya.
8.      Hubungan antara komunikator (biasanya media massa) dan komunikan (pemirsanya) tidak     bersifat pribadi.
Sedangkan ciri-ciri komunikasi massa, menurut Elizabeth Noelle Neumann (dalam Jalaluddin Rakhmat, 1994) adalah sebagai berikut:
1. Bersifat tidak langsung, artinya harus melalui media teknis;
2. Bersifat satu arah, artinya tidak ada interaksi antara peserta-peserta komunikasi;
3. Bersifat terbuka, artinya ditujukan pada publik yang tidak terbatas dan anonim;
4. Mempunyai publik yang secara tersebar.





EFEK KOMUNIKASI MASSA DAN DAMPAK SOSIAL MEDIA MASSA

EFEK KOMUNIKASI MASSA
Komunikasi massa merupakan sejenis kekuatan sosial yang dapat menggerakan proses sosial ke arah suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Akan tetapi untuk mengetahui secara tepat dan rinci mengenai kekuatan sosial yang di miliki oleh komunikasi massa dan hasil yang dapat dicapainya dalam menggerakan proses sosial tidaklah mudah. Oleh karena itu efek atau hasil yang dapat dicapai oleh komunikasi yang dilaksanakan melalui berbagai media perlu dikaji melalui metode tertentu yang bersifat analisis psikologi dan analisis sosial.
Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa pada umumnya kita lebih tertarik kepada apa yang di lakukan media pada kita daripada apa yang kita lakukan pada media. Sebagai contoh, kita ingin mengetahui untuk apa kita membaca surat kabar, mendengarkan radio siaran, menonton televise dan seterusnya, tetapi kita tidak mau tahu bagaimana surat kabar, radio siaran dan televise dapat menambah pengetahuan, mengubah sikap atau menggerakan perilaku kita.
Donald K. Robert mengungkapkan, ada yang beranggapan bahwa “efek hanyalah perubahan perilaku manusia setelah diterpa pesan media massa”. Oleh karena fokusnya pesan, maka efek harus berkaitan dengan pesan yang disampaikan media massa.
Menurut Steven M. Chaffee efek media massa dapat dilihat dari tiga pendekatan. Pendekatan pertama adalah efek dari media massa yang berkaitan dengan pesan ataupun media itu sendiri. Pendekatan kedua adalah dengan melihat jenis perubahan yang terjadi pada diri khalayak komunikasi massa yang berupa perubahan sikap, perilaku dan perasaan atau dengan istilah lain dikenal sebagai perubahankognitif, afektif, dan behavioral. Pendekatan ketiga yaitu observasi terhadap khalayak yang dikenai efek komunikasi massa.
Pada bab ini hanya akan dibahas dua pendekatan saja, yaitu efek dari media massa yang berkaitan dengan pesan atau media serta jenis perubahan yang terjadi pada khalayak yang terdiri atas efek kognitif, afektif, dan behavioral.
a.      Efek Kehadiran Media Massa
Mc Luhan mengemukakan the medium is the message, media adalah pesan itu sendiri. Oleh karena itu, bentuk media saja sudah memengaruhi khalayak. Seperti telah di jelaskan bahwa yang memengaruhi khalayak bukan apa yang disampaikan oleh media, tetapi jenis media komunikasi yang digunakan oleh khalayak tersebut, baik tatap muka maupun melalui media cetak atau elektronik. Menurut Steven M. Chaffee, ada lima jenis efek kehadiran media massa sebagai benda fisik, yaitu : efek ekonomis, efek sosial, efek pada penjadwalan kegiatan, efek penyaluran/ menghilangkan perasaan tertentu, dan efek pada perasaan orang terhadap media.
1.      Efek ekonomi
Kehadiran media massa ditengah kehidupan manusia dapat menumbuhkan berbagai usaha produksi, distribusi dan konsumsi jasa media massa. Kehadiran surat kabar berarti menghidupkan pabrik yang mensuplai kertas Koran, menyuburkan pengusaha percetakan dan grafika, membuka lapangan kerja bagi para wartawan, perancang grafis, pengedar, pengecer, pencari iklan dan sebagainya. Keberadaan televise baik televise pemerintah maupun televise swasta dapat memberi lapangan kerja kepada sarjana ilmu komunikasi , para juru kamera, pengarah  acara, juru rias, dan profesi lainnya.

2.      Efek sosial
Efek sosial berkaitan dengan perubahan pada struktur atau interaksi sosial sebagai akibat dari kehadiran media massa. Sebagai contoh, misalnya kehadiran televise dapat meningkatkan status sosial dari pemilikinya. Majalah yang beredar telah menuntun pembacanya untuk memilih majalah yang menjadi kebutuhnannya, misalnya majalahgadis umumnya di konsumsi oleh para remaja putri, majalah otomotif dikonsumsi oleh para pecinta otomotif, dan sebagainya.
Dipedesaan yang baru diterpa oleh kehadiran televise telah terbentuk jaringan interaksi sosial yang baru. Koran masuk desa telah mengubah perilaku masyarakat desa, juga telah menjadi pusat jaringan sosial. Mereka menghimpun warga disekitarnya untuk menciptakan interaksi sosial yang baru.
3.      Penjadwalan kegiatan sehari-hari
Sebelum pergi ke kantor, masyarakat kota pada umumnya membaca Koran dahulu. Anak-anak sekolah dasar yang biasanya selalu mandi pagi pada hari minggu, setelah hadirnya acara televise untuk anak-anak pada pagi hari, mengubah jadwal mandi pagi menjadi jadwal menonton televisi. Pada waktu magrib, anak-anak yang biasanya mengaji setelah sholat menjadi lebih senang menonton televisi setelah stasiun televise menyajikan acara hiburan tertentu pada waktu tersebut.


4.      Efek hilangnya perasaan tidak nyaman
Orang menggunakan media untuk memuaskan kebutuhan psikologisnya dengan tujuan untuk menghilangkan perasaan tidak nyaman, misalnya untuk menghilangkan perasaan kesepian, marah, kesal, kecewa dan sebagainya. Seorang gadis yang sedang dimabuk cinta akan mendengarkan lagu-lagu yang bertema cinta atau melankolis dari radio siaran maupun tape recorder. Orang yang tertimpa musibah akan menghilangkan perasaan dukanya dengan mendengarkan radio siaran atau menonton televise yang menayangkan acara-acara siraman rohani, misalnya mendengarkan acara dakwah.
5.      Efek menumbuhkan perasaan tertentu
Kehadiran media massa bukan saja dapat menghilangkan perasaan tidak nyaman pada diri seseorang, tetapi dapat juga menumbuhkan perasaan tertentu. Terkadang seseorang akan mempunyai perasaan positif atau negative terhadap media tertentu. Misalnya, seseorang akan mempunyai perasaan positif terhadap harian kompas dari pada media Indonesia. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa tumbuhnya perasaan senang atau percaya pada suatu media massa tertentu erat kaitannya dengan pengalaman individu bersama media massa tersebut.

b.      Efek pesan
Penelitian tentang efek ini telah menjadi pusat perhatian berbagai pihak, baik para praktisi maupun para teoritisi. Mereka berusaha untuk mencari dan menemukan media yang paling efektif untuk memengaruhi khalayak. Dalam bagian ini akan dibahas mengenai efek pesan media massa :

-          Efek kognitif
Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informative bagi dirinya. Melalui media massa, kita memperoleh informasi tentang benda, orang atau tempat yang belum pernah kita kunjungi secara langsung.
Menurut Mc Luhan, media massa adalah perpanjangan alat indra kita. Dengan media massa kita memperoleh informasi tentang benda, orang atau tempat yang belum pernah kita lihat atau belum pernah kita kunjungi secara langsung. Realitas yang ditampilkan oleh media adalah realitas yang sudah diseleksi. Media massa memberikan manfaat yang dikehendaki oleh masyarakat.



-          Efek Afeksi
Efek ini kadarnya lebih tinggi daripada efek kognitif. Tujuan dari komunikasi massa bukan sekedar memberitahu khalayak tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu, khalayak diharapkan dapat turut merasakan perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah dan sebagainya. Contohnya adalah, setelah mendengar atau membaca berita, maka muncul perasaan sebal, jengkel, marah atau senang pada diri khalayak. Factor-faktor yang memengaruhi intensitas rangsangan emosional pesan media massa adalah : suasana emosional, skema kognitif, suasana terpaan, predisposisi individual dan identifikasi khalayak dengan tokoh dalam media massa.
      
a.       Suasana emosional
        Respon kita terhadap sebuah film, sinetron televise atau sebuah novel akan dipengaruhi oleh suasana emosional kita.

b.      Skema kognitif
Skema kognitif merupakan naskah yang ada dalam pikiran kita yang menjelaskan tentang alur peristiwa.

c.       Suasana terpaan
Kita akan merasa takut atau ketakutan ketika menyaksikan film horror jika kita menontonnya sendirian di rumah tua. Apalagi jika saat itu turun hujan lebat yang diiringi suara petir dan sebagainya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Weiss menunjukan bahwa anak-anak lebih ketakutan menonton televise dalam keadaan sendirian ditempat yang gelap.



d.      Predisposisi individual
Mengacu kepada karateristik khas individu. Orang yang melankolis cenderung menanggapi tragedy lebih emosional dari pada orang yang periang. Orang yang mempunyai sifat sensitive akan sulit untuk diajak bercanda. Orang yang periang dan mempunyai sifat terbuka akan senang bila melihat adegan-adegan lucu atau film-film komedi daripada orang yang melankolis. Beberapa penelitian membuktikan bahwa acara yang sama bisa ditanggapi berlainan oleh orang-orang yang berbeda.

e.       Factor identifikasi
Menunjukan sejauh mana orang merasa terlibat dengan tokoh yang ditonjolkan dalam media massa. Dengan identifikasi, penonton, pembaca atau pendengar menempatkan dirinya dalam posisi tokoh, ia merasakan apa yang dirasakan oleh tokoh tersebut.

d.        Efek Behavioral
Efek ini merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan. Adegan kekerasan dalam televise atau film akan menyebabkan orang menjadi beringas. Siaran kesejahteraan keluarga yang banyak disiarkan dalam televise menyebabkan para ibu rumah tangga memiliki keterampilan baru. Pernyataan-pernyataan ini mencoba mengungkapkan tentang efek komunikasi massa pada perilaku, tindakan dan gerakan khalayak yang tampak dalam kehidupan mereka sehari-hari.
                                                                                                                    (http://oelhanifah.blogspot.com)
        
1.         Dampak Positif
            Contoh dampak positif dari komunikasi massa adalah
1.    Kita dapat mendapat komunikasi melalui internet atau media komunikasi lainnya
2.    Kita dapat lebih mudah mengakses layananan informasi

2.         Dampak Negatif
Komunikasi massa memberikan informasi terhadap masyarakat dengan melalui internet maupun yang lainnya ,akan tetapi kebanyakan orang menyalah gunakan komunikasi massa tersebut. Berikut contoh dampak negative dari komunkasi massa :
1.    Perjudian dalam dunia maya
2.    Pembohongan publik
3.    Pemerasan
4.    Transaksi ilegal

Kamis, 13 November 2014

tugas manajemen umum




BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Dalam suatu pemasaran banyak sekali berbagai macam style pakaian. Maka kami tergerak membuat produk pakaian .
Oleh sebab itu kami berinisiatif untuk membuka sebuah konveksi yang memproduksi beberapa macam pakaian,yang nantinya akan kami pasarkam ke setiap toko yang berada di jabodetabek dan di luar jabodetabek.
Karena  Pakaian adalah kebutuhan pokok manusia selain makanan dan tempat berteduh/tempat tinggal (rumah). Manusia membutuhkan pakaian untuk melindungi dan menutup dirinya.Namun seiring dengan perkembangan kehidupan manusia, pakaian juga digunakan sebagai symbol status, jabatan, ataupun kedudukan seseorang yang memakainya.
Maka dari itu kami berinisiatif membuat  produk pakaian  “clothing stores” agar bisa memenuhi sedikit demi sedikit kebutuhan tersebut dengan produk yang simple,dinamis dan harga terjangkau.

BAB II
ISI BUSINESS PLAN
2.1VISI DAN MISI
VISI
                Memberikan kualitas pakaian yang berkualitas tinggi dan ekonomis yang di terima di masyarakat.
MISI
1.       Menjamin produk pakaian
2.       Memproduksi pakaian dengan harga yang terjangkau sesuai dengan kondisi ekonomi masyarakat di indonesia
3.       Menjadikan salah satu produk dalam negeri bisa digemari oleh masyarakat luas
4.       Menjadikan clothing stores sebagai toko yang akan di sukai oleh masyarakat indonesia





2.2IDENTIFIKASI USAHA
·         Nama Usaha              : pakaian
·         Pemilik Usaha           :ari gumilar
·         Alamat Usaha            : Jl.mawar,depok
·         Contac Person          : 087887212444

2.3RUANG LINGKUP USAHA
Usaha yang kami dirikan adalah sebagai pemenuh kebutuhan pangan dan
                Tujuan Usaha :
1.       Mendapatkan penghasilan
2.       Memenuhi kebutuhan konsumen
3.       Menggali bakat dalam hal berbisnis
2.4RENCANA ORGANISASI
Manajemen       :               1 Orang
Produksi              :               3 Orang
Pemasaran         :               2 Orang
Keuangan            :               1 Orang
Designer              :               1 Orang

Kompetensi SDM             :
·         CEO
Mengontrol memonitori semua kegiatan yang ada dalam perusahaan dan mampu membaca laporan keuangan perusahaan serta dapat mengambil keputusan
·         General Manajer
Dapat mengatur seluruh departemen bagian dan menjalankan strategi perusahaan
·         Financial Manajer
Mengontrol dan memonitoring semua yang berhubungan dengan masalah keuangan perushaan, dan dapat mengatasi masalah keuangan
·         Productin Manajer
Bertanggung jawab terhadap produksi dan menginovasikan produk yang akan diperjual belikan
·         Marketing Manajer
Dapat mempromosika dan menawarkan produk yang perusahaan miliki melalui berbagai media
·         Designer
Dapat mendesign baju degan keahlianya



BAB III
ANALISIS USAHA
3.1ANALISIS USAHA
Usaha kami bergerak dalam bidang gaya/style,karena trend pakaian saat ini sudah menjadi kebutuhan pokok di indonesia.  Jadi kami sepakat untuk memproduksi pakaian clothing stores.
Awal di bentuknya perusahaan kami karena kami dapat melihat minat
masyarakat akan mode pakaian yang semakin berkembang.

3.2MODAL USAHA
                        Modal Usaha kami berjumlah Rp.50.000.000 yang berasal dari modal sendiri

3.3KEISTIMEWAAN PRODUK
·         Produk pakaian simple
·         Berkualitas tinggi
·         Harga terjangkau
·         Produk pakaian nyaman di pakai dan mudah di cuci














BAB IV
DESKRIPSI TENTANG USAHA

4.1JENIS USAHA
Kami menjual sebuah pakaian dengan kulitas bahan terbaik dan terjangkau.pakaian yag kami buat nantinya akan kami pasaran ke beberapa toko di jabodatek dan luar jabodetabek.


4.2PROSPEK USAHA
Prospek usaha kami kedepannya adalah untuk membuka cabang di seluruh wilayah Jakarta dan sekitarnya untuk memperkenalkan produk kami kepada seluruh masyarakat diindonesia khususnya di Ibu kota Jakarta .serta untuk memperluas bidang usaha kami, kami juga akan mempromosikan produk “clothing stores“ kami ini melalui media informasi atau jejaring sosial untuk memperluas koneksi dengan kami.












BAB V
RENCANA PRODUKSI
Target produksi pembuatan pakaian kami target kan 100pack/hari.
4.3BAHAN BAKU DAN PENGUNAANNYA
Bahan-bahan untuk membuat pakaian                  :
·         Kain  
·         benang
·         jarum/peniti
·          
·          
·          

Alat Untuk Membuat     :
·         Mesin jahit
·         Mesin bordir
·         Alat pemotong bahan
·         Gunting
·         Pita ukur
·         Siku L
·         Kapur tukang jahit










Cara Pembuatan pakaian             :              
1.     Design / Sketch Dalam pembuatan baju, langkah pertama adalah membuat disain atau seketsa. Yang melakukan tugas ini adalah designer. Seorang designer bertugas untuk merancang baju dan menuangkan kreativitasnya ke dalam kertas seketsa. Kemudian seketsa akan dianalisa oleh panel designer. Panel designer akan memilih beberapa design yang terbaik dan kemudian design tersebut akan diproses untuk dibuatkan pola.
2.     Pola Design Seseorang yang bertugas untuk membuat pola design akan mengembangkan pola pertama untuk didisain berdasarkan ukuran standar. Proses ini dibuat dengan metode pola drafting dan tujuan pembuatan pola ini adalah untuk menciptakan sampel baju yang kemudian akan di tes uji.
3.     Pembuatan Sampel Pola design yang telah jadi, dikirim ke unit penjahit untuk diproses lebih lanjut. Pola tersebut dijahit pada belacu atau kain muslin. Sampel ini dibuat untuk dianalisa antara kesesuaian pola dan design. Setelah sampel dijahit kemudian ditinjau oleh panel designer, pembuat pola, dan penjahit untuk memastikan apakah ada perubahan atau tidak. Atau sampel baju memang sudah siap untuk diproses lebih lanjut .
4.     Produksi Pola Design Setelah contoh pola sudah oke! Maka contoh pola tersebut diambil untuk dibuatkan pola produksi. Pola produksi adalah pola yang akan digunakan untuk produksi pakaian yang lebih banyak. Pattern maker membuat pola pada kertas pembuatan pola standar yang terdiri dari berbagai kelas. Komponen paling penting, pola kertas tisu yang terbuat dari kertas teringan dan tertipis yang bisa didapatkan ditempat umum (toko kain) .
5.     Grading Tujuan dari grading adalah untuk menciptakan pola dalam ukuran standar yang berbeda yaitu besar, sedang dan kecil atau ukuran standar lainnya (10, 12, 14, 16 dan seterusnya). Pada umumnya kita dapat menemukan pakaian yang sudah jadi dengan ukuran S, M, L, XL, dan XXL
6.     Marker Making Marker making bertugas menentukan seberapa panjang dan lebar (dalam yard) kain yang dibutuhkan untuk setiap design. Computer software dapat membantu tim pengukur membuat tata letak kain yang pas sehingga kain dapat digunakan secara efisien. Pengukuran dibuat sesuai dengan pola-pola yang melekat pada kain. Anda dapat melekatkan pola pada kain dengan bantuan staples. seletah proses ini, maka tim pengukur akan mengetahui seberapa banyak kain yang akan dipesan.
7.     Cutting Kain yang telah dipesan kemudian dipotong dengan bantuan mesin potong (cutting machine) yang disesuaikan dengan jenis kainnya.
8.      Pressing / Finishing Pada proses ini, beberapa operator akan menggerakan mesin strika untuk merapihkan pakaian yang mengkerut sehingga pakaian akan terlihat lebih rapih.
9.     PackingPacking adalah proses terakhir dimana semua produk di-packing sesuai dengan ukuran, design, dan warna yang kemudian akan didistribusikan ke toko-toko baju.

 

                                                                                               





BAB VI
RENCANA PERMODALAN
Investasi Awal
Rp. 50.000.000


Estimasi Pendapatan

Omzet Per hari ( 100 pakaian x Rp 95000 )
Rp.     9.500.000
Omzet Per bulan ( 30 hari )
Rp. 285.000.000

Paket booth clothing stores
ITEM
JUMLAH
HARGA
Alat potong bahan
1 buah
Rp.2.000.000,-
Mesin jahit
3 buah
Rp.3.000.000,-
Benang
100 gulung
Rp.800.000,-
Bahan pakaian
20 pck
Rp.20.000.000,-
Jarum
100 buah
Rp.200.000,-
Mesi border
1 buah
Rp.1.000.000
Pita ukur
10 buah
Rp.500.000
Sesiku L
5 buah
Rp.150.000
Gunting
20 buah
Rp.130.000,-
Kapur tukang jahit
20 pck
Rp.500.000,-
Unpicker
15 buah
Rp.500.000,-
Roda surih
10 buah
Rp.300.000,-
Total

 Rp.30.800.000
Bahan Baku ( kain + benang ) : 100 pcs x 30 hari x Rp. 1.000.000
Rp     30.000.000
Kapur tukang jahit
Rp     500.000
Jarum
Rp     480.000
Service mesin
Rp     500.000
Transport pengambilan bahan 30 x Rp 50.000
Rp     300.000
Sewa tempat
Rp     400.000
Gaji karyawan
Rp     2.000.000
Total pengeluaran
Rp 34.080.000
Nett ( Keuntungan bersih )
Rp5.000.000






ROI (penjualan 100/hari )
http://waralabaku.com/UserFiles/tahupedashot/Image/tahupedazzz05.jpg 4.5 bulan



Detail Kemitraan
Yang perlu dimiliki mitra clothing stores
Kewajiban Mitra clothing store
1.
Kesungguhan hati untuk fokus pada usaha ini,
bukan sekedar iseng – iseng
1.
Mengawasi penampilan dan kinerja karyawan
setiap hari




2.
Mempunyai lokasi yang menjanjikan
2.
Memperhatikan kondisi setiap alat yang
digunakan




3.
Menyiapkan motor untuk mengambil
bahan baku di Pusat
3.
Memperhatikan kebersihan gerobak dan juga
peralatan





4.
Membayar uang sewa tempat berdagang




5.
Melakukan pemesanan sesuai ketentuan




6.
Membagikan brosur ke wilayah sekitar lokasi
dagang














BAB VII
RENCANA PEMASARAN

7.1ANALISIS PERSAINGAN USAHA
SWOT
A.    STRENGTH
·         Bahan pakaian berkualitas
·         Model/gaya pakaian yang mudah di terima
·         Menggunakan bahan dan proses yang berkualitas
B.    WEAKNESS
·         Tahan lama dan Nyaman di pakai
C.     OPPORTUNITIES
·         Banyak di sukai banyak kalangan
D.    THREATS
·         Selera Konsumen Variatif
·         Munculnya Pesaing baru
·         Adanya Jenis pakaian yang sama



7.2ANALISIS 4P
1.     PRODUCT
·         Type                              :Style
·         Brand                            : Clothing Stores
·         Quality                          :
·         Packing                         :Pack
2.     PRICE
·         Price List                      :               Rp.100.000,-/pck
3.     PROMOTION
·         Sales Promotion       :               mempromosikan produk kepada
Konsumen secara langsung
·         Personal Selling        :               menjual produk kepada penjual /
konsumen secara langsung
4.     PLACE
·        Berlokasi di wilayah yang strategis.

BAB VIII
RESIKO DAN ANTISIPASI

9.1  RESIKO YANG MUNGKIN TERJADI DALAM USAHA
Resiko bagi Usaha adalah resiko yang timbul dari menjalankan usaha dan berdampak pada kelangsungan usaha itu sendiri. Resiko usaha ini apabila timbul akan berakibat buruk bagi usaha yang sedang dijalankan. Resiko bagi usaha biasa disebut dengan resiko usaha yang berdampak bagi internal usaha. Resiko usaha internal diantaranya adalah :
a. Kehilangan modal apabila piutang tidak terbayarkan oleh konsumen
b. Kehilangan dan kerusakan perangkat keras-lunak (hard-software) apabila memiliki karyawan yang tidak terampil dan kompeten
c. Kehilangan karyawan / personil yang handal apabila tidak dapat menangani dengan baik dalam bidang upah, kesempatan berkarier, fasilitas kerja, wewenang, tanggung jawab, kebijakan, kesalahpahaman manajeman internal
d. Kehilangan kepercayaan konsumen karena tidak mampu memberikan barang atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan selera konsumen. Kepercayaan konsumen hilang akibat kesalahan membuat produk pesanan, kesalahan jadwal pengiriman, kesalahan jumlah penagihan, dan kesalahan pelayanan purna jual.Akibat ditinggalkan oleh konsumen adalah kesulitan mencari konsumen baru yang baik dan memiliki loyalitas terhadap produk, merek, dan kualitas.
e. Kehilangan kepercayaan supliyer yaitu resiko usaha yang berakibat ditinggalkan oleh pihak luar perusahaan yang menjadi pemasok kebutuhan perusahaan. Kebutuhan itu diantaranya persediaan bahan baku, alat kantor, tenaga kerja, dan lain-lain. Resiko ini bisa terjadi karena keterlambatan melakukan pembayaran ke pihak supliyer dan melanggar ketentuan perjanjian kerjasama.Akibat ditinggalkan oleh supliyer adalah kesulitan mencari pemasok yang baik, cepat, jujur, dan sesuai dengan kualitas perusahaan.
f. Resiko Penghentian Ijin Usaha yaitu resiko usaha yang diberikan oleh pemerintah dengan melakukan pencabutan ijin usaha. Pencabutan ijin usaha ini dikarenakan melanggar ketentuan ijin bisnis yang ada di pemerintah, melakukan penipuan dengan memanipulasi laporan keuangan dengan tujuan supaya tidak membayar pajak ke pemerintah, merusak lingkungan hidup, menggangu keamanan dan kenyamanan masyarakat di sekitarnya.
g. Resiko tidak diterima oleh masyarakat sekitar yaitu resiko usaha yang terjadi akibat dari ketidakterimaan masyarakat dengan adanya usaha yang dijalankan. Resiko usaha ini bisa terjadi karena merusak tatanan masyarakat, menggangu ketenangan dan keamanan masyarakat, tidak memberikan dampak ekonomis bagi masyarakat sekitar, dan lain-lain.
9.2 ANTISIPASI YANG TERJADI DALAM USAHA
1.  Memiliki tempat langganan untuk membeli barang pokok
2.  Selalu memberi terbaik
3.  Memeriksa sebelum membeli
4.  Setiap hari di lakukannya  penulisan data penjualan
















BAB IX
PENGEMBANGAN USAHA
Jadi usaha yang sedang kami kerjakan akan kami kembangkan.kami akan memasarkan ke beberapa toko yang ada di jabodetabek dan luar jabodetabek, agar konsumen dapat mudah mencari produk yang kami buat. Kami juga akan memasarkan dengan cara online sehingga transaksi akan lebih mudah. Jika usaha kami berjalan dengan baik dan mulus kami akan membuat cabang di beberapa kota, sehingga produksi pun semakin banyak.
BAB X
KESIMPULAN
Jadi usaha yang kami kerjakan di bidang style/gaya dalam berpakaian nantinya akan berpengaruh di bidang fashion indonesia,kenapa kami bergerak di bidang ini, karena sekarang pun pakaian sudah menjadi kebutuhan pokok manusia dalam kehidupan sehari-hari,oleh sebab itu kami tergerak untuk mewujudkan nya.
















TUGAS
MANAJEMEN UMUM


Nama             : Ari gumilar
Kelas              : 1DB02
NPM              : 31114536